Praktik Penyuluhan dan Swamedikasi Penyakit Gangguan Nutrisi
NVP
Pasien sedang hamil 17 minggu dan mengeluh lesu, pusing, mata berkunang-kunang, dan
terlihat pucat. Pasien juga merasa mual, muntah, dan hilang nafsu makan sehingga berat
badannya menurun. Berdasarkan gejala yang dialami, pasien mengalami anemia dan nausea
and vomiting in pregnancy (NVP). Obat yang diberikan kepada pasien yaitu Dimenhidrinat untuk
mengatasi mual muntah, diminum tiga kali sehari 30 menit sebelum makan. Apabila gejala mual
muntahnya sudah hilang atau sudah membaik, penggunaan obat ini dapat dihentikan. Namun,
jika obat yang diterima (1 strip) ini sudah habis, maka pasien disarankan untuk periksa ke
dokter. Pasien juga diberi tablet tambah darah untuk mengatasi kondisi gejala anemianya. Obat
ini diminum satu kali sehari dan karena menimbulkan mual muntah maka diminum saat malam
hari. Pasien juga diberi Caviplex (multivitamin) yang mengandung vitamin B kompleks, vitamin
A, vitamin C, dan vitamin E. Obat ini diminum satu kali satu hari pada pagi hari. Efek samping
obat ini yaitu BAB berwarna kehitaman, tetapi tidak berbahaya. Selain itu, pasien juga
disarankan untuk memakan banyak makanan yang mengandung nutrisi baik terutama makanan
yang mengandung vitamin C (buah segar, sayuran dan jus buah) karena baik untuk membantu
penyerapan tablet tambah darahnya. Kemudian apabila gejala mual muntah sudah membaik,
maka dapat mengatur asipan makan dalam porsi kecil tetapi lebih sering. Pasien juga sebaiknya
menghindari pencetus mual dan muntah seperti makanan berminyak (saus salad, kue tart, dan
kuah daging), pemakaian bumbu dengan bau tajam secara berlebihan (bawang merah, merica,
cabe, serta bumbu lain), makanan yang mengandung gas (ketimun, brokoli, bawang, lobak,
kacang kering), minum atau makanan sup dengan konsistensi kental dan lengket, serta baubauan yang dapat merangsang mual muntah.
Dimenhidrinat tidak diberikan karena mual muntah pasien dirasakan pada trimester pertama dan
sudah tidak dirasakan saat pasien datang ke apoteker ini (17 minggu/trimester kedua). Lalu,
Trimakal diberikan sebagai penambah nutrisi pada ibu hamil karena risiko kekurangan kalsium.
Kebutuhan kalsium ibu hamil lebih banyak daripada orang normal, yaitu 1200 mg/hari. Maka dari
itu, pasien boleh tetap diberi Trimakal untuk asupan kalsium dan karena mual muntah bukan
hanya karena obat, tetapi karena perubahan hormon.
GAKI (penyuluhan)
Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) adalah kumpulan gejala yang muncul akibat tubuh
kekurangan iodium dalam waktu yang lama. Dalam tubuhnya terjadi penghambatan produksi
tiroksin sehingga kelenjar tiroid berusaha keras untuk menambah jaringan kelenjar. Akibatnya,
kelenjar tiroid mengalami hipertrofi atau pembesaran. Pasien GAKI biasanya memiliki gejala
berupa pembesaran kelenjar tiroid atau gondok, gejala hipotiroid (malas, apatis, kedinginan),
dan gejala hipertiroid (keringat berlebih, cemas, gelisah). Penyakit GAKI ini dapat disebabkan
oleh kekurangan iodium, konsumsi bahan goitrogenik, defisiensi protein, genetik, dan kondisi
tanah rendah kandungan iodium. Pembesaran kelenjar tiroid pada pasien GAKI dapat
diklasifikasikan menjadi tingkat 0 (normal), tingkat IA (kelenjar gondok teraba dan lebih besar
dari ruas terkahir ibu jari tengah pasien), tingkat IB (kelenjar gondok terlihat bila pasien
menengadah), tingkat II (kelenjar gondok terlihat saat posisi kepala normal), dan tingkat III
(kelenjar gondok cukup besar dan bisa terlihat dalam jarak 100 m). GAKI dapat menyebabkan
berbagai masalah kesehatan, seperti keguguran janin, hipotiroid, gondok, perkembangan fisik
yang lambat pada anak, dan gangguan emosi pada orang dewasa. Penyakit GAKI dapat
didiagnosa melalui pemeriksaan kadar iodium dalam urin, pemeriksaan hormon tiroid, dan
pemeriksaan tiroglobulin. Terapi farmakologi yang dapat diberikan untuk pasien GAKI yaitu:
a. Injeksi Lipiodol 480 mg/mL untuk mengatasi hipertiroid, efek sampingnya reaksi alergi
dan abses pada area suntikan
b. Kapsul iodium dosis tinggi Yodiol (mengandung yodiol oil 755 mg) untuk meningkatkan
kadar iodium, efek sampingnya terjadi pembesaran kelenjar tiroid
c. Kapsul minyak beryodium 200 mg 1 kapsul/tahun (untuk ibu hamil & menyusui dan anak
sekolah) dan 2 kapsul/tahun untuk wanita usia subur
Terapi non farmakologi yang dapat diberikan yaitu:
a. Kompres hangat/dingin jika nyeri
b. Mengkonsumsi makanan yang tinggi iodium seperti rumput laut, susu, daging, dan telur
c. Mencukupi kebutuhan garam beryodium
Stunting (penyuluhan)
Stunting adalah masalah gizi kronis yang disebabkan kurangnya asupan gizi atau meningkatnya
kebutuhan gizi. Kekurangan gizi disebabkan oleh kemiskinan, kurangnya pengetahuan
mengenai kecukupan ASI dan MPASI, pengaruh budaya, dan ketersediaan makanan di
lingkungan rumah. Sedangkan peningkatan kebutuhan gizi disebabkan penyakit kronis seperti
diare kronis, alergi susu sapi, penderita jantung bawaan, dan kelainan metabolisme bawaan.
Penyakit ini berupa gangguan pertumbuhan, biasanya dijumpai dengan tinggi badan seseorang
lebih pendek daripada orang lain seusianya. Gejala awal stunting adalah berat badan yang tidak
kunjung bertambah dan biasanya baru terlihat pada usia dua tahun. Anak yang mengalami
stunting berisiko tinggi mengalami infeksi, sistem kekebalan tubuh menurun, morbiditas dan
mortalitas. Ciri-ciri stunting pada anak yaitu tinggi badan lebih pendek dari temannya, berat
badan tidak bertambah, mudah sakit, wajah tampak lebih muda, dan lebih pendiam.
Pemeriksaan stunting dapat dilakukan dengan pengukuran berat badan, panjang badan, tinggi
badan, lingkar kepala, indek massa tubuh, dan pemeriksaan laboratorium. Terapi yang dapat
diberikan pada penderita stunting yaitu:
a. Terapi nutrisi: pemberian makan yang bergizi, energi yang cukup, dan vitamin A
b. PKMK meliputi oral nutrition supplement (ONS) dengan kandungan energi > 0,9 kkal/mL
c. Menjaga jadwal tidur teratur (tidur mulai pukul 21.00)
d. Melakukan aktivitas fisik/olahraga teratur minimal 30-60 menit, 3-5x seminggu
e. Formula berbasis susu sapi
f. Formula dengan komposisi makronutrien dan mikronutrien
Stunting dapat dicegah dengan cara:
a. Ibu hamil mendapat tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan
b. Pemberian makanan tambahan pada ibu hamil
c. Pemenuhan gizi
d. Pemberian inisiasi menyusu dini
e. Pemberian ASI eksklusif pada bayi hingga usia 6 bulan
f. Pemberian MPASI untuk bayi di atas 6 bulan hingga 2 tahun
g. Pemberian imunisasi dasar lengkap dan vitamin A
h. Pemantauan pertumbuhan balita di posyandu
i. Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Picky eater
Terapi farmakologi
Stimuno merupakan fitofarmaka yang mengandung ekstrak meniran (Phyllanthus niruri) 25 mg. Stimuno diindikasikan untuk imunomodulator atau meningkatkan daya tahan tubuh (MIMS, 2023). An. Dean pernah mengkonsumsi Stimuno tetapi tetap tidak ada kenaikan berat badan. Dilihat dari indikasinya, Stimuno memang tidak ditujukan untuk menambah nafsu makan sehingga perlu diganti dengan suplemen lain. Contoh produk suplemen yang diindikasikan untuk penambah nafsu makan adalah produk yang mengandung vitamin A. Vitamin A berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan. Vitamin A juga berperan dalam meningkatkan nafsu makan. Defisiensi vitamin A dapat menyebabkan berkurangnya nafsu makan. Contoh produk suplemen yang mengandung vitamin A adalah scotts emulsion (Langi et al., 2019). Selain produk tersebut, ada produk lain yang mengandung temulawak. Temulawak dapat merangsang reaksi enzimatis di lambung sehingga lambung menjadi cepat kosong. Lambung akan mengirim sinyal ke otak sehingga timbul keinginan untuk makan (Putri & Putri, 2023). Salah satu produk yang mengandung ekstrak temulawak yaitu Curcuma Plus. Curcuma Plus mengandung Vitamin B1, B2, B6, B12, β-carotene 10%, dexpanthenol, dan curcuminoid 2 mg (MIMS, 2023).
Apoteker akan menyarankan kedua produk kepada pasien. Pasien akan memilih diantara keduanya, sesuai dengan keinginan pasien. Produk Scott's Emulsion lebih mahal daripada Curcuma Plus. Apoteker akan lebih menyarankan produk Curcuma Plus.
Terapi non farmakologi
Menurut Pendekatan Diagnosis dan Tatalaksana Masalah Makan pada Batita di Indonesia (2014) terapi non farmakologi yang dapat direkomendasikan adalah sebagai berikut.
Memberikan makanan pada anak dalam porsi kecil dengan berbagai jenis makanan
Mengenalkan makanan baru pada anak dan sajikan di meja pada jarak yang terjangkau oleh anak, tanpa menawarkan ke anak. Batita umumnya lebih tertarik mencoba makanan baru bila mereka memegang kendali, namun bila mereka diminta atau disuruh memakan sesuatu, maka umumnya mereka secara spontan akan menolak.
Orangtua dapat memberikan contoh makan yang menyenangkan tanpa menawarkan makanan sampai ketakutan anak menghilang dan anak mengekspresikan ketertarikan pada makanan. Semakin banyak orang di sekitar anak yang makan makanan serupa, maka anak akan makin tertarik.
Orangtua dapat mencampur sedikit makanan baru dengan makanan yang sudah disukai anak dan perlahan-lahan tingkatkan proporsi makanan baru (food chaining).
Komentar
Posting Komentar